HEXAGONAL FILTRATION SYSTEM BERBASIS ARANG SEKAM
SEBAGAI PENYARING AIR LIMBAH DETERGENT
Makalah
Disusun untuk Mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional
SLTA
Pusat Litbang Sumber Daya Air
Badan Penelitian dan Pengembangan
Kementerian Pekerjaan Umum




Oleh:
Muhammad Yasir Abdad, NIS/NISN:
08.624/003584221
Dianawati, NIS/NISN:
08.611/0015155477

SMK MUHAMMADIYAH 2 PONJONG
2018
Jl. SIMPANG LIMA, PATHI, GENJAHAN, PONJONG,
GUNUNGKIDUL, 55892

LEMBAR
PENGESAHAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH
1. Judul : “Hexagonal Filtration System Berbasis
Arang Sekam
Sebagai Penyaring Air Limbah Detergent”
2. Sub
Tema Karya Tulis : Pengendalian Daya Rusak
Air Berkelanjutan
3. Tingkat : SMA/SMK/MA
4. Ketua
Pelaksana
a. Nama
Lengkap : Muhammad Yasir
Abdad
b. NISN : 003584221
c. Kelas : XI/MM
d. Asal
Sekolah : SMK
Muhammadiyah 2 Ponjong
e. Alamat : Kwangen Lor,
03/05, Pacarejo, Semanu, Gunungkidul
f. Nomor
Telepon : 083869660636
5. Guru
Pembimbing
a. Nama
Lengkap : Iswandi M.Pd
b. NIP : 19680620
199201 1002
c. Alamat : Jomblang,
Umbulharjo, Sewon, Bantul, DIY
d. Nomor
Telepon : 085729592320
Gunungkidul, 12 April 2018
Menyetujui,
|
Guru Pembimbing
Iswandi M.Pd
NIP. 19680620 199201 1002
|
Ketua Tim
Muhammad Yasir Abdad
NISN. 003584221
|
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Mochtarom
Suprihartono M.Pd
NIP. 196660416 19803 1 011
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama Ketua : Muhammad Yasir Abdad
NISN :
0003584221
Kelas :
XI/MM
Asal Sekolah : SMK Muhammadiyah 2 Ponjong
Dengan ini menyatakan bahwa karya dengan
judul:
“Hexagonal
Filtration System berbasis Arang Sekam sebagai Penyaring Air Limbah
Detergent” merupakan karya
orisinil dan belum pernah dipublikasikan dan atau dilombakan di luar kegiatan
Lomba Karya Tulis Ilmiah Puslitbang SDA 2018.
Demikian
pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, dan apabila terbukti terdapat
pelanggaran di dalamnya, maka saya siap untuk didiskualifikasi dari kompetisi
ini sebagai bentuk tanggung jawab saya.
Gunungkidul, 12 April
2018
Ketua Tim,
Muhammad Yasir Abdad
NISN. 003584221
Riwayat Hidup Penulis 1
IDENTITAS
1.
Nama : Muhammad Yasir Abdad
2. Tempat,
Tanggal Lahir : Gunungkidul, 14
Mei 2000
3. Jenis
Kelamin :
Laki-laki
4. Agama : Islam
5. Sekolah : SMK
Muhammadiyah 2 Ponjong
6. NISN :
003584221
7. Jurusan : Multimedia
8. Nama
Orang Tua
-
Ayah : Lugiyono
-
Ibu : Rawen
9.
Alamat : Kwangen Lor, Rt
03/Rw 05, Pacarejo, Semanu, ;ihnpoisdhfpnodifhnpoihdfopnGunungkidul,
558931
RIWAYAT PENDIDIKAN
1.
SD : SD N Kwangen (2007-2013)
2. SMP : SMP
PGRI Semanu (2013-2016)
3.
SMK : SMK Muh. 2 Ponjong (2016-sekarang)
CATATAN PRESTASI
1.
Juara II Ceramah Agama Putra
Tingkat Kecamatan semanu (2014)
2. Juara
IV Senam Pramuka Jilid 2 Tingkat Kabupaten Gunungkidul (2015)
3. Juara
I Ceramah Agama Putra Tingkat Kecamatan Semanu (2015)
4. Juara
I Macapat SLTA Putra Tingkat Kecamatan Ponjong (2016)
5. Juara
I Ceramah Agama Putra Tingkat Kecamatan Ponjong (2016)
6. Juara
I Ceramah Agama Putra Tingkat Kabupaten Gunungkidul (2016)
7. Juara
II Ceramah Agama Putra Tingkat Provinsi DIY (2016)
8. Sebagai
Peserta LKS Tingkat Kabupaten Gunungkidul (2016)
9. Sebagai
peserta PDH Kader Muhammadiyah Gunungkidul (2017)
10. Juara
I MYPC Tingkat Nasional (2017)
11. The
Best Participant In International Diplomatic Course (2017)
12. Sepuluh
Besar Audisi Mubaligh Muda DIY (2017)
13. Predikat
Terbaik Pada Pesantren Ramadhan (2017)
14. Sebagai
Peserta FNQ Kabupaten Gunungkidul (2017)
15. Juara
III Lomba Karya Tulis KESBANGPOL Gunungkidul (2017)
16. Peserta
Test of English International Communication (2017)
17. Mendapat
Medali Perunggu Lomba Karya Tulis Tingkat Nasional (2017)
18. Juara
I Khutbah Jum’at Tingkat Kecamatan Ponjong (2017)
19. Juara
III Khutbah Jum’at Tingkat Kabupaten Gunungkidul (2017)
20.
Penerima Gunungkidul Award
“Pemuda Berprestasi” (2017)
Riwayat Hidup Penulis 2
IDENTITAS
10.
Nama : Dianawati
11. Tempat,
Tanggal Lahir : Gunungkidul, 12
Juni 2001
12. Jenis
Kelamin :
Perempuan
13. Agama : Islam
14. Sekolah : SMK
Muhammadiyah 2 Ponjong
15. NISN :
0015155477
16. Jurusan : Multimedia
17. Nama
Orang Tua
-
Ayah : Kasino
-
Ibu : Narsi
18.
Alamat : Selonjono, Rt 01/Rw
07, Sawahan, Ponjong, ;ihnpoisdhfpnodifhnpoihdfopnGunungkidul,
55892
RIWAYAT PENDIDIKAN
1.
SD : MI YAPPISawahan (2007-2013)
2. SMP : SMP N
3 Ponjong (2013-2016)
3.
SMK : SMK Muh. 2 Ponjong (2016-sekarang)
CATATAN PRESTASI
1.
Juara 1 CCA Tingkat Kecamatan
Ponjong (2016)
2. Sebagai
Peserta LKS Tingkat Kabupaten Gunungkidul (2016)
3. Lima
Besar LKS Tingkat Kabupaten Gunungkidul (2017)
4. Juara
1 CCA Tingkat Kecamatan Ponjong (2017)
5. Juara
2 CCA Tingkat Kabupaten Gunungkidul (2017)
6.
Peserta Film Pendek OlympicAD V
Tingkat Nasional (2017)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis limpahkan kehadirat
Allah SWT, karena atas pertolongan-Nya, penulis dapat menyelesaikan karya tulis
ilmiah ini tepat pada waktu yang telah direncanakan sebelumnya. Takl lupa
shalawat serta salam penulis haturkan kepada nabi Muhammad SAW beserta keluarga
dan shabat, semoga selalu dapat menuntun penulis pada ruang dan waktu yang
lain.
Karya tulis ini disusun untuk memenuhi
syarat mengikuti lomba karya tulis ilmiah Puslitbang Sumber Daya Air tahun
2018, dengan judul: “Hexagonal Filtration System berbasis
Arang Sekam Sebagai Penyaring Air Limbah Detergent”
Untuk menyelesaikan karya tulis ini
adalah suatu hal yang mustahil apabila penulis tidak mendapatkan bantuan dan
kerjasama dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima
kasih kepada :
1. Bapak Mochtarom Suprihartono, M.Pd.,
selaku kepala SMK Muhammadiyah 2 Ponjong.
2. Bapak Iswandi, M.Pd, selaku
pembimbing.
3. Bapak, ibu dan staf SMK Muhammadiyah
2 Ponjong.
4. Siswa-siswi dan seluruh warga SMK
Muhammadiyah 2 Ponjong.
5. Semua pihak yang telah membantu baik
secara langsung maupun tidak langsung hingga terselesaikannya karya tulis
ilmiah ini.
Penulis
berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi semua pihak dan bila terdapat
kekurangan dalam pembuatan karya tulis ini penulis mohon maaf, karena penulis
menyadari karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu,
kritik dan saran yang membangun senantiasa penulis tunggu.
Gunungkidul,
12 April 2018
Tim
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................... i
SURAT IZIN ......................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................... iii
PERNYATAAN ORISINALITAS .........................................................
iv
RIWAYAT HIDUP PENULIS 1 ......................................................... v
RIWAYAT HIDUP PENULIS 2 ......................................................... vi
KATA PENGANTAR .........................................................
vii
DAFTAR ISI ......................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ......................................................... x
DAFTAR TABEL ......................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................... xii
ABSTRAK ......................................................... xiii
BAB I. PENDAHULUAN ......................................................... 1
A. Latar Belakang .........................................................
2
B. Rumusan Masalah ......................................................... 2
C. Tujuan Penelitian .........................................................
2
D. Manfaat Penelitian ......................................................... 2
BAB II. KAJIAN PUSTAKA .........................................................
4
A. Kebutuhan Air Bersih ......................................................... 4
B. Air Limbah Domestik ......................................................... 4
C. Filtrasi ......................................................... 5
BAB III. METODE PENELITIAN ......................................................... 7
A. Jenis Penelitian .........................................................
7
B. Waktu dan Tempat Penelitian .........................................................
7
C. Populasi dan Sampel
........................................................ 7
D. Teknik Pengumpulan Data
........................................................ 7
E. Pola Pikir Variabel yang
Diteliti..................................................... 8
F. Pengolahan dan Analisis Data
........................................................ 8
G. Penyajian Data ......................................................... 8
H. Prosedur Penelitian ......................................................... 9
I. Alat dan Bahan ......................................................... 9
BAB IV. HASIL DAN
PEMBAHASAN................................................... 10
A. Hasil ......................................................... 10
B. Pembahasan ......................................................... 13
BAB V. PENUTUP ......................................................... 16
A. Kesimpulan ......................................................... 16
B. Saran ......................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ......................................................... 17
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Pola Pikir Variabel yang
Diteliti ............................................. 8
Gambar 2. Bagan Langkah-langkah
Penelitian R&D ................................. 9
Gambar 3. Desain Awal ......................................................... 10
Gambar 4. Konstruksi dalam Tabung ......................................................... 11
Gambar 5. Desain Akhir ......................................................... 12
Gambar 6. Struktur Sarang Lebah ......................................................... 13
Gambar 6. Struktur Sarang Lebah ......................................................... 13
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Alat dan Bahan ......................................................... 9
Tabel 2. Problem Solving Prototype ......................................................... 13
Tabel 3. Perbandingan Air Sebelum
dan Sesudah Difilter ......................... 15
Tabel 4. Perbandingan Air Hasil
Filter dan Air Bersih atau Netral............. 15
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kartu Pelajar Muhammad
Yasir Abdad................................. 18
Lampiran 2. Kartu Pelajar Dianawati
...................................................... 19
Lampiran 3. Foto Dokumentasi ........................................................ 20
HEXAGONAL
FILTRATION SYSTEM BERBASIS ARANG SEKAM
SEBAGAI PENYARING AIR LIMBAH DETERGENT
Penulis
1: Muhammad Yasir Abdad, Penulis 2: Dianawati
SMK
Muhammadiyah 2 Ponjong
Jl.
Simpang Lima, Pathi, Genjahan, Ponjong, Gunungkidul, DIY
ABSTRAK
Permasalahan
air limbah rumah tangga menjadi masalah yang serius yang harus
segera dihadapi dan ditemukan penyelesaiannya. Pengolahan air limbah di
daerah-daerah yang belum memadahi atau bahkan tidak ada, menjadi kendala
berjalannya proses pengolahan air limbah. Penelitian ini bertujuan untuk
menciptakan sebuah alat yang efektif dalam pengolahan air limbah cucian dengan
sistem filter yang telah dimodifikasi dan menggunakan bahan yang tersedia di
lingkungan sekitar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian pengembangan (Research and
Development). Metode untuk menciptakan produk atau merevisi produk dan
menguji efektifitas produk tersebut. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah air limbah cucian piring dan baju. Uji coba efektifitas produk diukur
dengan nilai pH, warna, bau, dan rasa dari air limbah sebelum difilter dan
sesudah difilter. Hasil dari penelitian ini adalah terciptanya sebuah prototype bernama Hexagonal Filtration System yang
terinspirasi dari struktur sarang lebah. Prototype ini menggunakan sistem tekanan udara, filtrasi searah
gravitasi, dan filtrasi kontra gravitasi. Proses filtrasi dari prototype menunjukkan perubahan pH,
warna, bau, dan rasa dari air limbah cucian rumah tangga. Air limbah ini awalnya
memiliki niai pH 9,2 warna air putih (keruh), berbau sabun, dan rasa yang
hambar. Namun setelah melewati proses filtrasi, air memiliki nilai pH 6,1,
tidak berwarna (jernih), tidak berbau, dan tidak berasa (seperti air bersih
pada umumnya). Kesimpulan dari penelitian ini adalah Hexagonal Filtration System berbasis arang sekam ini terbukti
efektif dalam menyaring air limbah cucian menjadi air yang kualitasnya
mendekati kualitas air bersih pada umumnya yang disimpulkan dari hasil
pengamatan nilai pH, warna, bau, dan rasa.
Kata Kunci: Air Limbah Cucian, Filter, pH.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Aktifitas
manusia yang dilakukan setiap hari, pasti tidak lepas dari penggunaan air. Air
sebagai senyawa terpenting dalam kehidupan ini, biasanya digunakan oleh manusia
untuk konsumsi, kebutuhan dapur, mandi,
dan mencuci. Air limbah yang dihasilkan dari kegiatan mencuci (alat
dapur, pakaian, dan kamar mandi) biasa disebut dengan grey water. Aktifitas mencuci pakaian ataupun mandi sangat
memerlukan banyak air, namun air yang telah digunakan tersebut jika dibuang
langsung ke lingkungan akan berdampak buruk bagi kesehatan manusia dan
kelestarian lingkungan, karena limbah air cucian tersebut mengandung unsur-unsur
kimia termasuk detergent yang dapat
merusak ekosistem mikroorganisme. Peningkatan jumlah penduduk akan berbanding
lurus dengan bertambahnya limbah air cucian. Meningkatnya jumlah air limbah cuci
(grey water) yang dihasilkan dari
pertumbuhan penduduk yang tidak ditangani sesegera mungkin akan menyebabkan
jumlah air limbah yang masuk ke dalam badan air tersebut menurun kualitasnya
dan dapat melebihi daya tampung maupun daya dukungnya.
Untuk
negara-negara yang masih terbelakang dan sedang berkembang, pencemaran domestik
merupakan 85% dari seuruh pencemaran yang memasuki badan air. Sedangkan untuk
Negara-negara yang sudah maju, pencemaran domestik merupakan jumlah 15% dari
seluruh pencemaran yang memasuki badan air. Persentase kehadiran pencemaran
domestik di dalam badan air, sering pula dijadikan indicator/parameter maju
tidaknya suatu negara. Hal ini tidak dapat disangkal mengingat kebiasaan dan
tata cara masyarakat di negara masih terbelakang atau masih berkembang,
membuang berbagai jenis buangan ke dalam badan air tanpa melalui pengolahan
terlebih dahulu, sedang jenis buangan khususnya dari rumah tangga, baru akan
memasuki badan air setelah melalui pengolahan/pengontrolan yang ketat terlebih
dahulu (Suriawiria, 2008)
Efek
buruk air buangan yang tidak dikelola dengan baik diantaranya adalah
membahayakan kesehatan manusia, dapat menimbulkan kerusakan benda atau
bangunan, dan merusak keindahan (estetika) karena bau busuk (Sugiharto, 2008).
Di
negara berkembang termasuk Indonesia, tingginya pencemaran air limbah domestik
(rumah tangga) dikarenakan oleh minimnya lahan perumahan, tngkat ekonomi rendah
sehingga terkendala dari segi pembiayaan pengolahan air limbah, dan kebiasaan
masyarakat yang kurang mendukung perilaku hidup sehat.
Atas
dasar latar belakang masalah ini, maka peneliti melakukan penelitian untuk
menghasilkan sebuah teknologi yang mampu menyaring polutan data air limbah
cucian (grey water) yang mengandung detergent berbasis arang sekam yang
bernama Hexagonal Filtration System
dengan bahan yang relatif murah dan mudah didapatkan di lingkungan sekitar
serta easy to use.
B.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
latar belakang masalah diatas, diperoleh rumusan masalah sebagai berkut:
1.
Bagaimana sistem
kerja Hexagonal Filtration System berbasis
arang sekam dalam menyaring air limbah cucian?
2.
Bagaimana efektifitas
Hexagonal Filtration System dalam
menyaring limbah cucian?
C.
TUJUAN PENELITIAN
Penelitian
ini dilaksanakan untuk dapat memenuhi tujuan-tujuan yang dapat bermanfaat bagi
kehidupan manusia. Secara terperinci, tujuan dari penelitian ini adalah:
1.
Untuk mengetahui
sistem kerja Hexagonal Fitration System
berbasis arang sekam dalam menyaring air limbah cucian.
2.
Untuk mengetahui
efektifitaas Hexagonal Filtration System
dalam menyaring limbah cucian.
D.
MANFAAT PENELITIAN
Berikut adalah beberapa
manfaat yang akan didapatkan dari penelitian yang telah dilakukan:
1.
Manfaat Ilmiah
Hasil penelitian ini
diharapkan dapat menjadi sumber infoemasi dan sebagai referensi bagi
peneliti-peneliti selanjutnya.
2.
Manfaat Praktis
Penelitian ini
diharapkan dapat menjadi salah satu sumber infomasi sekaligus sebagai masukan
bagi perencanaan, pembangunan berkelanjutan, dan pengawasan terhadap pencemaran
air dari badan air.
3.
Manfaat bagi
Institusi
a.
Hasil dari
penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan masukan bagi
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul serta Dinas Kesehatan kota Wonosari tentang
alternatif system pengolahan air limbah cucian (grey water) menggunakan produk Hexagonal
Filtration System.
b.
Sebagai bahan
referensi dan bahan bacaan yang diharapkan bermanfaat dalam menambah
pengetahuan siswa SMK Muhamadiyah 2 Ponjong.
BAB
II
KAJIAN PUSTAKA
A.
KEBUTUHAN AIR BERSIH
Air
adalah elemen terpenting bagi setiap makhluk hidup (manusia, hewan, tumbuhan)
dan merupakan senyawa yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Bagi manusia,
air sangat dibutuhkan demi keberlangsungan kehidupan. Kebutuhan air tersebut
biasanya digunakan untuk memenuhi keperluan sehari-hari, seperti memasak,
sebagai air minum, MCK (mandi, cuci, kakus), dan pertanian. Berdasar pada hasil
survey yang dilakukan oleh Direktorat Pengembangan Air Minum (2006), mangatakan
bahwa orang di Indonesia rata-rata memakai air bersih sebesar 144 liter
per-hari.
Pulau
Jawa dengan jumlah penduduk terpadat se-Indonesia memiliki jumlah ketersediaan
air bersih sebesar 1.750 meter kubik perkapita per-tahun. Data ini masih jauh
di bawah data standar kecukupan air bersih sebesar 2.000 meter kubik perkapita
per-tahun. Rendahnya ketersediaan air bersih yang tidak segera dicari solusinya,
maka dipastikan pada tahun 2020 di Indonesia akan mengalami kelangkaan air
bersih (Ruzardi, 2007).
B.
AIR LIMBAH DOMESTIK
Air
limbah domestik, menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 112 Tahun
2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik disebutkan pada Pasal 1 ayat 1,
bahwa air limbah domestik adalah air limbah yang berasal dari usaha dan atau
kegiatan permukiman (real estate), rumah
makan (restaurant), perantoran,
perniagaan, apartement, dan asrama.
Air
limbah adalah air yang tidak bersih/mengandung berbaga zat yang bersifat
membahayakan kehidupan manusia atau hewan. Lazimnya muncul akibat hasil
perbuatan manusia (termasuk industrilisasi). Sisa air yang dibuang berasal dari
rumah tangga, industri, maupun tempat umum lainnya. Dan pada umumnya mengandung
bahan-bahan/zat-zat yang dapat membahayakan bagi manusia serta mengganggu
lingkungan hidup. Merupakan kombinasi dari aliran sampah cair yang berasal dari
daerah permukiman, perdagangan, perkantoran atau industri bersama-sama dengan
air tanah. Selain itu air perumahan dan air hujan yang mungkin ada (Haryoto,
2001).
Air
limbah yang bersumber dari rumah tangga (Domestic
Wastes Water), yaitu buangan yang berasal dari pemukiman penduduk. Pada
umumnya air limbah terdiri dari excreta
(tinja dan air seni), air bekas cucian dapur dan kamar mandi dan umumnya
terdiri dari bahan bahan organik. Air dikatakan tercemar jika adanya penambahan
makhluk hidup, energi atau komponen lainnya baik sengaja maupun tidak, kedalam
air baik oleh manusia ataupun proses alam yang enyebabkan kualitas air turun
sampai tingkat yang menyebabkan air tidak sesuai peruntukannya (Notoadmodjo,
2003).
C.
FILTRASI
Filtrasi
adalah suatu operasi pemisahan campuran antara padatan dan cairan dengan
melewatkan umpan (padatan+cairan) melalui medium penyaring. Proses filtrasi
banyak dilakukan di industri, misalnya pada pemurnian air minum, pemisahan
kristal-kristal garam dan cairan induknya, pabrik kertas dan lain-lain. Untuk
semua proses filtrasi, umpan mengalir disebabka adanya tenaga dorong berupa
beda tekanan, sebagai contoh adalah akibat grafitasi atau tenaga putar. Secara
umum, filtrasi dilakukan bila jumlah padatan dalam suspensi relatif lebih kecil
dibandingkan zat cairnya (Oxtoby, 2001).
Mekanisme
fitrasi trgantung pada kualitas air, karakteristik flok dari partikuat, media
filter, dan kecepatan filter. Adapun mekanisme filtrasi yang penting (Punmia
1979) antara lain :
1.
Mekanisme
penyaringan
Merupakan proses
penyaringan zat padat berukuran besar agar dapat lolos melewati media berpori
yang biasanya terjadi di permukaan media filter. Proses ini terjadi di
permukaan filter dan tidak bergantung pada kecepatan filtrasi. Clogging (mampet) pada unit filter akan
mengurangi porositas media sehingga secara teoritis dengan bertambahnya waktu
akan meningkatkan headloss pada filter.
2.
Sedimentasi
Sedimentasi merupakan
proses pengendapan partikel tersuspensi yang lebih halus ukurannya daripada
lubang pori pada permukaan butiran. Sehingga apabila filtrasi berlangsung terus
menerus maka akan dapat menyebabkan: berkurangnya ukuran efektif pori-pori,
kecepatan turunnya air berkurang, terjadinya endapan.
3.
Adsorpsi
Adsorpsi adalah proses
penghilangan zat pengotor organik dan anorganik yang tidak teradsorpsi dalam
air karena adanya gaya tarik-menarik antar partikel pengotor dengan butiran
media. Adsorpsi memegang peranan penting dalam proses filtrasi, karena akan
menghilangkan partikel yang lebih kecil daripada partikel tersupsensi seperti
partikel koloid dan partikel pengotor yang terlarut. Prinsip proses adsorpsi
adalah adanya perbedaan muatan antara permukaan butiran dengan partikel
pengotor di sekitarnya. Partikel koloid yang berasal dari organik umumnya
bermuatan negatif tidak akan teradsorpsi pada saat filter 4 masih bersih dan
baru beroperasi. Setelah filtrasi dan banyak partikel bermuatan positif yang
bertahan di butiran partikel, filter menjadi
terlalu jenuh dan bermuatan positif. Sehingga terjadi adsorpsi tingkat
kedua, yaitu menarik partikel-partikel koloid yang bemuatan negatif yang
berasal dari koloidal organik, seperti anion NO3 -, PO4 3-, dan lain-lain.
Apabila adsorpsi tingkat kedua ini telah mencapai kelewat jenuh, maka muatan
kembali menjadi negatif dan mengadsorpsi muatan positif dan seterusnya. Semakin
lama gaya penyebab adsorpsi menjadi menurun kekuatannya yang diakibatkan karena
semakin tebalnya kotoran yang menempel di permukaan filter, begitu pula dengan
efisiensi filter juga ikut turun. Sehingga hal ini mengakibatkan banyak kotoran
yang melewati filter begitu saja sehingga kualitas effluent menurun dan
diperlukan backwash (pencucian).
Proses adsorpsi ini mampu menghilangkan partikel yang lebih kecil dari partikel
tersuspensi seperti partikel koloid dan molekul kotoran terlarut. Kemampuan
adsorpsi hanya terjadi pada jarak yang sangat pendek, tidak lebih dari 0,01 – 1
mm dari permukaan media.
BAB
III
METODE
PENELITIAN
A.
JENIS PENELITIAN
Penelitian
ini adalah jens penelitian pengembangan atau lebih dikenal dengan Research and Development. Penelitian ini
dilakukan untuk menciptakan sebuah produk penyaringan air limbah domestik
berupa air yang telah digunakan dan mengandung sabun ataupun detergent yang berbasis arang sekam.
Metode
Penelitian dan Pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut
(Sugiyono, 2013).
B. WAKTU DAN TEMPAT
PENELITIAN
Penelitian
ini dilaksanakan pada tanggal 12 Maret 2018 sampai 12 April 2018. Penelitian
dilaksanakan di Laboratorium IPA SMK Muhammadiyah 2 Ponjong, dan Ruang Produksi
SMK Muhammadiyah 2 Ponjong.
C. POPULASI DAN SAMPEL
Populasi adalah
keseluruhan objek yang diteliti dan sampel adalah bagian dari keseluruhan objek
tersebut. Populasi pada pembuatan prototype
Hexagonal Filtration System ini adalah air limbah bekas cucian piring dan
baju secara keseluruhan. Sedangkan sampel diambil dari sebagian populasi.
D. TEKNIK
PENGUMPULAN DATA
Metode
pengumpulan data yang dipakai adalah metode sampling.
Sampling adalah cara pengumpulan data
dengan mencatat atau meneliti sampelnya saja. Dalam penelitian ini jenis data
yang diperlukan adalah:
1.
Data Primer
Data primer
diperoleh melalui pengamatan langsung pada objek penelitian (air limbah cucian
atau grey water).
2.
Data Sekunder
Diperoleh
melalui penelusuran perpustakaan, hasil penelitian, buku-buku laporan, dan
instansi terkait.
E.
POLA
PIKIR VARIABEL YANG DITELITI
![]() |


![]() |
|||||
![]() |
|||||
Gambar 1. Pola Pikir Variabel yang
Diteliti
F.
PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
Data
dari hasil pemeriksaan kualitas air limbah cucian (grey water) yang bersumber dari rumah tangga (limbah domestik)
sebelum dan sesudah melewati proses filter menggunakan produk Hexagonal Filtration System berbasis
arang sekam. Hasil tersebut meliputi warna, bau, rasa, kejernihan, dan pH.
Kemudian disajikan dalam bentuk table yang selanjutnya dianalisis secara
deskriptif.
G.
PENYAJIAN DATA
Data
yang telah diperoleh melalui hasil pemeriksaan lapangan kemudian disajikan
dalam bentuk tabel selanjutnya diuraikan dalam bentuk narasi dan membandingkan
dengan kualitas fisik air bersih standar yaitu bau, rasa, warna, kekeruhan, dan
pH.
H.
PROSEDUR PENELITIAN
Berikut
adalah prosedur penelitan yang dilakukan untuk menghasilkan sebuah alat yang
bernama Hexagonal Filtration System
yang berbasis arang sekam:
![]() |
Gambar 2. Bagan langkah-langkah
penelitian R&D
I.
ALAT DAN BAHAN
Berikut adalah alat dan bahan yang digunakan:
Tabel 1. Alat dan bahan
|
No
|
Alat
|
Bahan
|
|
1.
|
Gergaji
Besi
|
Sekam
Padi
|
|
2.
|
Pipa
PVC 4D 4m
|
Pasir
Halus (bukan pasir pantai)
|
|
3.
|
Pipa
PVC ½ D 4m
|
Batu
Koral
|
|
4.
|
Keran
|
Batu
Ziolit
|
|
5.
|
Pompa
Pertanian
|
Kain
Katun
|
|
6.
|
Lem
Pipa
|
Sabut
Kelapa
|
|
7.
|
Soket
|
NaOH
(aktifasi arang sekam dan ziolit)
|
|
8.
|
L-Bow
PVC
|
Tawas
|
|
9.
|
pH
meter
|
|
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
HASIL
1.
Desain awal
Desain awal
Gambar
3. Desain Awal
(Sumber:Dokumentasi
Peneliti 2018)
Gambar diatas adalah
desain awal dari prototype Hexagonal Filtration System. Desain ini terinspirasi dari
bentuk sarang lebah yang memiliki konstruksi yang kuat namun hanya menggunakan
sedikit bahan. Desain ini memiliki enam sisi tabung yang masing masing sisi
tabung memiliki fungsi tersendiri. Desain ini telah divalidasi dan direvisi
berupa tambahan satu tabung di bagian tengah sebagai wadah atau tampungan air
limbah yang akan diproses. Berikut adalah tahapan penyaringan/filtrasi dari prototype tersebut:
1.
Air limbah
dimasukkan dalam tabung penampungan berukuran 1 meter. Yang kemudian akan
dialirkan ke tabung 1-6 yang berukuran 50 cm.
2.
Tahap kedua, air
akan melewati tabung filtrasi pertama (tabung 1) dengan perantara pipa PVC ½ D.
Pada tahap ini terjadi penyaringan partikel kasar oleh koral, pasir, dan sabut
kelapa.
3.
Tahap ketiga,
air disalurkan menuju tabung ke-2. Di tabung ini terdapat proses adsorbsi oleh
batu ziolit.
4.
Tahap keempat,
air menuju tabung ke-3 yang kemudian diadsorbsi dengan arang sekam.
5.
Tahap kelima,
air dialirkan menuju tabung ke-4 untuk mengulangi adsorbs dengan batu ziolit.
6.
Tahap keenam,
tahap filter air terakhir dengan menggunakan kora, pasir, dan sabut kelapa
untuk menyaring sisa polutan pada air limbah. Proses ini terjadi pada tabung
ke-5.
7.
Tahap terakhir
adalah pengumpulan hasil di tabung ke-6.
Kinerja prototype
awal ini sepenuhnya menggunakan prinsip tekanan air dan grafitasi, prinsip
kerja alat ini adalah menyaring air secara vertikal (dari atas ke bawah).
Proses filtrasi yang teerdapat dalam 1-5 dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar
4. Konstruksi Dalam Tabung
(Sumber:
Dokumentasi Peneliti 2018)
Pada desain awal ini tardapat beberapa kelemahan,
antara lain sebagai berikut:
1.
Durasi filter
sangat lama
2.
Konstruksi masih
goyah (belum kuat)
3.
Air yang
dihasilkan keruh, masih berbau, berasa, dan berwarna
4.
pH 9,2 atau
melebihi pH air standar
5.
Terjadi clogging (mampet) pada tabung ke-3
2.
Desain Akhir
Desain ini adalah hasil dari penyempurnaan dari
desain sebelumnya. Desain awal yang memiliki beberapa kelemahan kemudian
disempurnakan dengan tambahan material dan prinsip filter yang berbeda. Berikut
adalah gambar desain akhir dari prototype
Hexagonal Filtration System berbasis arang sekam:
Gambar 5. Desain Akhir
(Sumber:
Dokumentasi Peneliti 2018)
Penyempurnaan pada
desain akhir ini berupa penambahan tiang penyangga (pipa berwara hitam dalam
gambar), penambahan tawas pada tabung adsorbs (tabung ke-4), penambahan kain
katun pada setiap sisi pipa kecil (sambugan) untuk meminimalisir terjadinya
clogging atau mampet, pengubahan prinsip filter vertikal (dari atas ke bawah)
pada tabung ke-3 menjadi prinsip filter vertikal kontra grafitasi (dari bawah
ke atas), dan penambahan pompa untuk menekan udara agar mempercepat aliran air
dalam proses filter.
Berikut adalah tabel
kelemahan desain produk awal yang disempurnakan dalam desain produk akhir:
Tabel
2. Problem Solving Prototype
|
No
|
Kelemahan
|
Teratasi
|
Belum teratasi
|
|
1.
|
Durasi filter
yang lama
|
ü
|
|
|
2.
|
Konstruksi
yang masih goyah (belum kuat)
|
ü
|
|
|
3.
|
Air masih
keruh, berbau, berasa, berwarna
|
ü
|
|
|
4.
|
pH melebihi
batas air standar
|
ü
|
|
|
5.
|
Terjadi clogging atau mampet
|
ü
|
|
B.
PEMBAHASAN
1.
Penentuan Desain
Prototype
Desain prototype Hexagonal Filtration System
ini terinspirasi dari sarang lebah yang berbentuk heksagon. Sarang lebah memiliki struktur yang saling memperkuat
antara bagian satu dengan yang lain walaupun menggunakan bahan lilin yang minim
serta dapat menampung jumlah madu yang lebih banyak dibanding dengan bentuk
sarang yang lain. Berikut adalah gambar struktur sarang lebah:
![]() |
Gambar 6. Struktur Sarang Lebah
(Sumber: Dokumentasi Peneliti)
Struktur sarang lebah
memiliki ketahanan benturan yang sangat kuat, karena setiap sisi dari struktur
sarang lebah saling mengisi dan memperkuat satu sama lain. Konstruksi dan
struktur sarang lebah inilah yang dijadikan acuan dalam membuat desain produk Hexagonal Filtration System.
2. Penggunaan Arang Sekam
Arang sekam dipilih
sebagai basis filter pada prototype
Hexagonal Filtration System karena memiliki banyak kelebihan dibanding
arang kayu biasa. Karena arang sekam lebih murah dari arang kayu, partikel tidak
menimbulkan warna hitam jika terkena air, produksi selalu tersedia karena padi
adalah komoditas yang berlimpah di Indonesia.
3.
Sistem Kerja Hexagonal Filtration System
Prototype ini menggunakan sistem tekanan udara, filtrasi
searah gravitasi, dan filtrasi kontra gravitasi. Sistem tekanan udara
dihasilkan dari pompa angin yang menekan air sehingga laju air dalam proses
filtrasi menjadi lebih cepat. Sistem filtrasi searah gravitasi terjadi pada
tabung 1,2,4,dan 5. Sedangkan sistem kontra gravitasi terjadi pada tabung yang
ke-3.
Sistem searah gravitasi
(vertikal dari atas ke bawah) berfungsi untuk menyaring partikel polutan ringan
yang akan di saring dari atas. Filtrasi ini dapat menyaring polutan berupa
serpihan kayu, plastik, dan dedaunan yang terdapat dalam air. Sedangkan sistem
kontra gravitasi berfungsi untuk menyaring polutan berat yang terkandung dalam
air (vertical dari bawah ke atas). Apabila air ditekan keatas melalui susunan
atau membran filter, maka polutan yang tersuspensi akan tertinggal dibagian
bawah sehingga air yang dihasilkan akan terbebas dari polutan.
Cara menggunakan Hexagonal Filtration System ini juga
sagat mudah, yaitu dengan menuangkan air limbah ke dalam tabung penampungan dan
kemudian ditutup, selanjutnya memberikan tekanan udara dengan memompa pada
bagian tutup. Untuk perawatan, Hexagonal
Filtration System ini sangat mudah, tidak perlu berulang membersihkan
filter. Karena jumlah filter pada prototype
ini sangat banyak, maka filter hanya perlu langsung diganti setelah
penggunaan sebanyak 1000-1500 liter air. Penggantian filter diperlukan karena
untuk meminimalisisr risiko penurunan kualitas dan kejenuhan filter. Sehingga
lebih baik langsung diganti setelah batas penggunaan tercapai, karena bahan
filter sangat mudah didapatkan dan tersedia banyak di lingkungan sekitar.
4. Efektifitas Hexagonal
Filtration System
Efektifitas penggunaan
atau pengaplikasian Hexagonal Filtration
System berbasis arang sekam ini dapat diketahui dari tabel berikut:
Tabel 3.
Perbandingan Air sebelum dan sesudah difilter
|
Indikator
|
Sebelum
Difilter
|
Sesudah
Difilter
|
|
Warna
|
Putih
|
Bening/jernih
|
|
Bau
|
Berbau sabun
|
Tidak berbau
|
|
Rasa
|
Hambar
|
Tidak berasa
|
|
pH
|
9,2
|
6,1
|
Tabel diatas menjelaskan
perbedaan air limbah sebelum difilter dan sesudah difilter. Air limbah yang
awalnya berwarna putih keruh, setelah difilter menjadi jernih, bau sabun
menjadi hilang, rasa menjadi seperti air normal dan pH standar air normal.
Berikut adalah perbandingan
antara air limbah setelah difilter dengan air normal/standar:
Tabel
4. Perbandingan Air Hasil Filter Dan Air Bersih atau Netral
|
Indikator
|
Air Limbah
yang Difilter
|
Air Netral/
Normal
|
|
Warna
|
Bening/jernih
|
Bening/jernih
|
|
Bau
|
Tidak berbau
|
Tidak berbau
|
|
Rasa
|
Tidak berasa
|
Tidak berasa
|
|
pH
|
6,1
|
7,6
|
Dari tabel diatas,
dapat diketahui bahwa air limbah yang telah melewati proses filter dengan
menggunakan Hexagonal Filtration System kualitasnya sudah
sangat mendekati kualitas air bersih pada umumnya, hal ini menunjukkan bahwa
penggunaaan atau pengaplikasian Hexagonal
Filtration System berbasis arang sekam sangat efektif dalam mengolah air
limbah cucian untuk digunakan kembali atau dialirkan ke badan air karena
kualitas air yang dihasilkan sudah sama dengan air bersih
BAB V
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan,
data, dan fakta di lapangan. Maka dapat disimpulkan bahwa:
1.
Penggunaan Hexagonal Filtration System berbasis
arang sekam terbukti efektif dalam menyaring dan memperbaiki kualitas air
limbah cucian (grey water). Pembuktian
tersebut dapat dilihat dari indikator warna, bau, rasa, dan pH air hasil proses
filtrasi yang mendekati kualitas air bersih yaitu: a. tidak berwarna, b. tidak
berbau, c. tidak berasa, dan d. pH normal + 7.
2.
Sistem kerja
atau proses filtrasi yang digunakan dalam pengaplikasian Hexagonal Filtration System adalah system tekanan udara, filtrasi
searah gravitasi dan filtrasi kontra gravitasi.
B.
SARAN
Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai
kualitas air hasil penyaringan yang ditinjau dari segi kandungan kimia. Serta
perlunya sosialisasi kepada masyarakat tentang menjaga kualitas air dan
pemanfaatan air bersih melalui prinsip ramah lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat
Pengembangan Air Minum, 2006, “Pemakaian Air Rumah Tangga Perkotaan 144 Liter
Perhari.” http://jdfi.co.id/greenfestival/GreenFest08-kmandi.php. (diakses tanggal
2 April 2018)
Haryoto, K.P., 2010, Kualitas Air Bersih di Daerah Perkotaan, Gramedia, Jakarta.
Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 112 tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik. Jakarta.
Notoadmodjo,
Soekidjo. 2003, Prinsip-Prinsip Dasar
Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cet. Ke-2, Mei, Rineka Cipta, Jakarta.
Oxtoby, D.W., 2001, Prinsip-Prinsip Kimia Modern, Jilid 1 Edisi 4, Erlangga, Jakarta.
Punmia, B.C., 1979, Water Supply Engineering, Standard Book House, Delhi.
Ruzardi, DR., 2007, Ketahanan Air Nasional, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
Sugiharto, 2008,
Dasar-Dasar Pengelolaan Air Limbah, Penerbit
Universitas Indonesia (UI-Press), Jakarta.
Sugiyono, 2013, Metode Penelitian Pendidikan ( Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), Alfabeta, Bandung.
Suriawiria,
Unus, 2005, Air Dalam Kehidupan Dan
Lingungan Yang Sehat, PT. Alumni, Bandung.
Lampiran 1.
Kartu Tanda Pelajar Muhammad Yasir Abdad

Lampiran 2. Kartu Tanda
Pelajar Dianawati

Lampiran 3. Foto
Dokumentasi Penelitian





















Komentar
Posting Komentar